Terkadang sesuatu hal yang tak diduga, datang begitu saja di hidupmu dan ternyata itu menjadi suatu kebahagiaan bagimu.
Pernahkah kau mengalaminya?
Aku pernah! Alhamdulillah!
Salah satunya adalah ketika suatu pagi suamiku dengan tersenyum menunjukkan sesuatu padaku. Di depan pintu rumahku, seekor kura-kura
Aku bukan pecinta kura-kura dari dulu sebetulnya. Kalau mau diurut-urut aku lebih suka burung, especially kakaktua. Yup! That white feathered bird with the hooked beak and yellow high spectacular movable head crest, yang tampangnya galak itu.
( I will tell about my late pets later. Sekarang si Kuya ini. )
Jangan-jangan ada yang kehilangan? Langsung aku tingak-tinguk dan dengan menggendong kura-kura yang sebesar 2 telapak tanganku itu, aku bagai salesgirl mengetuk satu demi satu pintu tetangga. And the result is : Nobody feels they have turtles! (“Saya sudah tua, nggak main-main dengan kura-kura lagi” kata Pak Jum yang berusia 80 tahun. Hihihi…) ( “Tante.. aku takut, cakarnya panjang!” kata anak tetanggaku yang umur 2 tahun sambil ngumpet di belakang pantat ibunya. Ya iyaalahh..mana ada kura2 potong kuku :P)
So.. sesuai dengan peraturan Islam kalau ada barang (eh, apa hewan juga termasuk barang,ya? ) temuan harus diumumkan dan ditunggu hingga 1 tahun siapa tahu ada yang mengaku sebagai pemiliknya. (http://www.ustsarwat.com/web/ust.php?id=1189066986 )
Maka selama itu, aku harus menganggap si Kuya yang ini sebagai milik orang alias barang titipan. Kukasih makan dan kurawat si kuya ini dengan (kuharap) baik. Kubelikan special food for turtles. Kelihatannya memang dia pet. Karena dia terbiasa dengan butiran2 pelet kecil yang kutaburkan di air tinggalnya. Untung aku punya aquarium warisan ikan2 hiasku yang wafat karena tidak tahan kutinggal tanpa makan 1 minggu (ya jelasss!) Siap! Ngaku salah! :D
Kuamati si Brazilian ini. Aku tahu ia mahluk
Namun sejalan dengan waktu,lama kelamaan, aku jatuh cinta dengan Kuya ini. Kuberi dia nama CHIQU singkatan dari SI KUYA,hehe..
Setiap hari kusapa dia, kuajak ngobrol dan kuelus kepalanya. Tampaknya ia mengerti bahwa aku jatuh cinta dan sayang padanya. Kebun belakangku yang cukup luas untuk ukuran kura-kura sebesarnya menjadi taman bermainnya. Kulepas dia supaya jalan-jalan dan kembali ke Aquariumnya sendiri kalau jam makan ( yang sering aku langgar sendiri karena semena-mena terkadang aku pengen ngasih makan tanpa lihat waktu. Tapi sedikit saja,ya). Terkadang kalau malam ia tertidur diantara semak-semak pandan dan sansievera. Namun ia segera mendekat kalau kupanggil dengan suara panggilan yang kubuat khas (katanya binatang memang mengenali nada panggilan orang-orang tertentu apalagi orang yang care dengannya). Tampaknya Chiqu demikian pula. Panggilan serta tepukan-tepukan berirama khusus adalah senjataku kalo aku nggak nemu Chiqu di antara tanaman-tanaman (habiiisss..sama hijau kecoklatannya dengan sekitarnya,siiih!).
I think I fall in love with him! Him? Yup, friends! Ternyata si Chiqu ini adalah jantan. Itu kata blog yang aku baca karena kakinya berkuku panjang-panjang,guys! Maklum nggak pernah manicure and pedicure di salonnya Tante Dhewi Anam ^_^! . Tapi kalau dipotong, maka kata seorang mahasiswaku, kuku-kuku itu akan berdarah karena mereka bersatu dengan dagingnya. Begitukah? Hiiiyyy.. Jangan ach. Biarkan saja. Malah ganteng, koq, Chiq, hehe..
Kini aku jatuh cinta dengan kura-kura. Aku takut juga kalau suatu ketika ada yang ngaku-ngaku sebagai pemilik Chiqu. Dan aku pastilah harus melepas binatang yang kucintai itu.
Karenanya, Di suatu pameran Reptil, kubeli seekor kura-kura
Di rumah, kutanya si Bungsu, mau dikasih nama siapa. “MC!” jawabnya. Koq MC? Singkatan dari Mini Chiqu! Ooooohhh, hehehehe…Cocok, nak!
Segera MC menjadi teman bercandaku when I am in flat in
Ini Gambar Chiqu (the big one) dan MC ( tentu saja yang Mini :P)
Hmmm .. my life is more colorful with them by my side now..
Catatan Mbak Esti :
Kalau mau tahu lebih dalam tentang kura-kura