Jumat, 06 Februari 2009

Tapi sayang, kan sekarang lagi...


Hujan rinai dengan rajinnya menyirami tanah Bekasi dengan rata. Berdiri di depan jendela dengan sedekap menahan dinginnya udara malam yang menggigit, kupandang langit malam yang gelap.., jalan-jalan tampak sepi, dedaunan basah,kebun basah,mangga-mangga yang bergelantungan di pohon di kebunku juga basah, pot-pot daun kuping gajah miniku kelihatan semakin mengilat terkena kilatan lampu taman. Hidungku menempel kaca jendela yang dingin. Mas sedang dinas di Bali. Pa kabar, ya dia? Kangen gak sih, Mas? hmmm..
Teringat hujan dan Mas, aku ingat waktu masih zaman PDKT dulu. Hmm, my memories takes me back to that old times..
1986. Ketika itu belum banyak rumah di sekitar rumahku yang punya telepon rumah sehingga bila aku ingin menelpon sang kekasih hati, ya musti rela lari ke kampus PTIK yang jaraknya +- 200 meter dari rumah MbahPutri. Dan setelah sampai, jangan harap bisa berlega hati dulu kalau kita bisa langsung bertelepon ria, coooz, becoooozz.. yang antri berderet, mpok!! Dari mbakyu Inem yang mau nelpon Mas Ujang, sopir Bu Dian; sampai mahasiswa-mahasiswa PTIK yang berjuang menelpon calon Bhayangkarinya..ciiii...^_^!
Akhirnya, aku sampai juga di dalam box telpon yang sudah hilang kaca bawahnya itu. Sambil memandangi dinding flat B yang penuh coretan-coretan nomer-nomer-telpon-nggak-tahu-punya-siapa, aku memutar telpon yang sangat kuhapal..xx0414.Belum diangkat.. Uh, kalo nggak sudah DIPAKSA janji untuk telpon dia, manalah aku mau telpon cowok. (Dengan suara dan Gaya banci: “Idiih, emang kita cewek apaaaan?”)
Setelah dua kali dering, terdengar suara berat di sana.(Suara doi!!) Dengan suara jantung yang mendadak terdengar menabuh-nabuh telinga, kujawab sapanya” Halo, Mas?” sesudah basa-basi sana sini dan lain lain, maka mulai deh perdebatan tentang cinta. Yang disana berusaha mengkampanyekan arti cintanya, sementara yang disini mempertanyakan kesungguhan realisasi janji politikcintanya.
-“ Sungguh, Es! Aku tuh sayang sama kamu! Walau hujan badai kan kutempuh, walau lautan api 'kan kuseberangi, aku akan ke tempatmu!” deklarasinya.
-“ Ya kalau gitu sekarang dong ke tempatku!” sahutku keras dan cepat dengan nada satu pitch di atas pekikan Mariah Carey.
-” Tapi, Es..” terdengar suaranya bingung dan panik ” sekarang disini ’kan lagi ujan gerimis...!!!!”..
Hah??? GubrakkkKK!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar