Rabu, 20 Mei 2009

Cokelat Hmmm.. Chocolate..


Cokelat...


Hari ini terus terang saja aku merasa ill-feel. Rasanya semua nggak ada yang beres; Rumah berantakan, kerjaan belum kelar, anak-anak sedang ujian.. Ah. It all doesn’t feel right, babe!

Jadi apa yaa yang bisa kulakukan to release the feeling of stress ini? Iseng-iseng kubuka kulkas.. eh, nemu harta karun! Siapa ya yang memasukkan toblerone ke kulkas? Mungkin saja si sulung yang suka menyisihkan uang jajannya atau dengan santun meminta disisipkan cokelat di antara daftar belanjaku. Hmmm.. boleh juga nich. Kuambil sedikit.. Ntar kuganti, koq, Mas.. Hehehe..


Cokelat kumasukkan ke mulut.. mmmmmhhh.. It melt in my tongue… mmmmmhhh… feel good. Tak terasa potekan ke dua masuk diantara lidah dan langit-langit. hmmmm ... kutarik nafas dan kupejamkan mata... ya Allah.. koq rasanya aku merasa lebih tenang, ya? Terasa si cokelat berasa manis agak pahit dan tentu saja rasa black chocolate yang kusuka meleleh dengan so sweeet di dalam indera pencicipku. hmmm

Tak terasa, potongan ke tiga juga menyusul. Wah, bahaya, nich. Si sulung bisa memasang tanda ”wanted” di pintu kulkas. Hihihi... But that’s true.. Aku merasa lebih tenang. Ah, lebih baik aku mulai berbenah.. daripada ditunda-tunda dan Cuma merasa stress dan stress saja. Bukankah sesuatu itu takkan selesai kalau tidak dikerjakan?

Alhamdulillah, selesai. Mau ke Giant sebentar. Mengganti cokelat si Sulung yang tadi kumakan.

Sepulang dari Giant, iseng-iseng kubuka Warkot lama. Eh, ada artikel tentang cokelat. Subhanallah. Kududuk di sofa and start reading.

Makanan merupakan salah satu pengusir stress yang ampuh. Cokelat dan secangkir teh hangat itu termasuk diantaranya. namun, kalau keduanya dibandingkan, ternyata cokelat lebih unggul dalam mengubah suasana menjadi lebih ceria.

Study di Sidney terhadap 3.000 orang yang didiagnosa depresi menunjukkan mereka yang mengkonsumsi cokelat mengaku perasaannnya jadi lebih tenang. Khasiat cokelat dalam mengubah suasana hati juga sama dalam semua tipe kepribadian, baik itu yang tipe ekstrovert ataupun yang tipe introvert dan juga yang punya tipe perfeksionis.

Kenapa cokelat bisa menghilangkan stress? (Nah ini dia, kenapa, ya?) Ternyata karena dia melepas neurotransmitter yaitu molekul yang manyalurkan sinyal ke neutrion neuron. Jumlah neurotransmitter inilah yang berkaitan dengan mood seseorang, dalam hal ini eurotransmitter pembuat bahagia, misalnya endorphin bisamengurangi stress dan membuat perasaan menjadi senang.

Selain itu, kandungan phenylethylamine yang dimiliki otak memang memiliki dopamin di otak dan menimbulkan perasaan senang dan perbaikan suasana hati. Seperti efek mengonsumsi amfetamin, cokelat bisa mengubah tekanan darah dan tingkat gula di dalam darah sehingga menimbulkan perasaan nyaman dan senang.

Meski bersifat seperti obat penenang, cokelat tidak terbukti membuat orang kecanduan seperti orang yang mengonsumsi obat-obatan. Phenylethylamine sering juga disebut obat cinta sebab bisa menibgkatkan aliran darah seperti saat seseorang mengalami jatuh cinta. Tidak heran kalau Anda sedang jatuh cintadan kekasih menghadiaki cokelat, maka perasaan kita jadi merasa lebiiiihhh cinta.


Hmmm... tapi dulu waktu pacaran koq yang dikasih cokelat oleh pacarku dulu itu malah adikku, ya? Hmmm.. apa itu adalah suatu bentuk Pedekate, sehingga adikku jadi suka sama dia? hahaha


Btw, kalau ada yg ingin tahu bagaimana melelehkan cokelat, untuk buat kue atau cetak kue, boleh lirik link ini..


O ya, katanya, cokelat juga bisa membuat anak lebih mengerti matematika,lho..hmmm.. wallahualam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar