Hari ini aku akan memulai tutorial kepada Angkatan 53. Temanya adalah Pengembangan Kepercayaan. Sebagaimana biasa, aku memulai kuliah dengan kisah :
Kali ini kuambil dari pengalaman ketika Mbah masih hidup. Ketika itu saya masih SMA kelas satu.Saya tinggal dengan Mbah Putri saya,adik perempuan saya yang masih kelas 2 SMP dan juga pembantu laki-laki, Mang Jana. Hari itu Mbah Putri memasak sayur bayem. Lalu ditinggal mandi. Tiba-tiba Mbah Putri memanggil dari dalam kamar mandi, “Eeeest,jangan bayeme dikeki uyah! (sayur bayemnya dikasih garam)” Aku yang sedang lewat dekat kamar mandi tanpa kata langsung memberikan setengah sendok teh muncung garam (biasanya mBah mengasini sayur dengan takaran itu) ke dalam panci sayur bayem kemudian berlalu.Ketika makan siang tiba, kami berkumpul di meja makan yang dikitari oleh aku, Mbah kakung, mBah Putri dan adikku Diah. Saat pertama, mbah Kakung sebagai yang sepuh mencicip, tiba-tiba beliau tercekik,”Aduh, koq uasin banget, mBah?” tanyanya sambil buru-buru menggelontor segelas air putih ke dalam tenggorokannya. Mbah Putri tak percaya, ia pun mencicipi,”aduhh!! Koq iyo asin?” Aku mencicip.Betul kali,Bang!! Uasineeee reeek!! Aku berbisik kepada Diah,”koq asin ya? Padahal aku ngasihnya Cuma sedikit, lho”. Diah dg terkejut melirik padaku.”Mbak ngasih garem? Aku juga!!” katanya dengan suara yang sangat lirih, kuatir kedengaran dua orang tua yang sedang misuhi sayur bayam yang rasanya ngalahin rasa air di Samudra Hindia itu.
Selidik demi selidik, ternyata Mbah Putriku yang tidak percayaan orangnya ini dari kamar mandi juga telah mengomando orang2 untuk menggarami sang bayam! Setelah aku, ia mendengar Dik Diah lewat dan langsung diordernya untuk memberi garam (setengah sendok teh muncung, of course!). Lalu karena tidak yakin, ia mendengar Mang jana, our helper, lewat depan kamar mandi, langsung diperintahnya pula menggarami (yo wiiis!, setengah sendok muncung lagi!).. Laluu.. karena beliau nggak percaya, nenekku ini pun tanpa cicap-cicip lagi menambah lagi garam !! Weleeeeh, pantesan asiiiin,mBah!!
“So”, kataku pada para mahasiswa yang sedang menyimak. “the moral of this story is : Rasa dari tidak percaya adalah… “ “ASIIN!!”seru para mahasiswa itu dengan gelak panjang. Hahaha!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar